Friday 6 January 2012

Lhokseumawe oh Lhokseumawe

Ketika saya sedang melihat foto-foto yang saya ambil beberapa bulan yang lalu saat saya masih di Aceh, terjadilah perubahan musim di hati saya yaitu musim "normal" ke musim "galau". Hati saya yang membeku mulai mencair, air mata saya mulai bercucuran dan alhasil saya mulai menangis terisak-isak *Gak semua yang kalian baca itu benar :D


Yang sebenarnya terjadi adalah, saya mulai di rundung pilu. Istilah Aceh nya adalah wueh hatee. Bagaimana tidak, saya menghabiskan lebih kurang tujuh belas tahun di Aceh. Ada yang bisa melarang saya bersedih dan mengenang kota di mana saya di besarkan ini?


Inti nya saya mulai teringat lagi akan moment-moment bahagia ketika saya di Aceh. Saat sebelum pulang, saya punya misi agar bisa melakukan apa saja yang ingin saya lakukan. Saya tidak ingin ada penyesalan nanti nya ketika saya kembali lagi ke negara "suram". Entah kenapa saya sama sekali tidak suka dengan negara di mana saya bertempat tinggal sekarang ini atau apa mungkin karna saya saja yang kurang bersyukur? Hmm.


Saat itu waktu yang saya punya hanya kurang lebih 3 bulan di Aceh. Tentu saja dalam waktu 3 bulan tersebut, saya coba manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Saat itu tentu saja teman-teman yang telah saya tarik kesana-kemari mungkin marah sekali pada saya. Tapi alhamdulillah mereka teman-teman yang baik dan mengerti kondisi saya. Dengan sedikit "merajok", mereka tetap mengabulkan permintaan saya. He he


Dan sekarang yang jadi permasalahan nya adalah saya teringat dengan kota Lhokseumawe. Kota di mana saya di besarkan. TK, SD, SMP dan satu sememster di SMA, saya habiskan di Lhokseumawe. Bagi saya Lhokseumawe adalah kota yang paling bersejarah. Banyak sekali suka dan duka nya yang jika harus saya tuliskan, maka blogger ini tidak cukup mengungkapkan segala nya.


Dan berbicara soal penyesalan, saat ini saya sedang menyesal karna tidak menghabiskan banyak waktu di Lhokseumawe. Waktu yang saya punya hanya seminggu di sana berhubung saat itu saya tinggal di rumah teman saya, jadi saya tidak ingin merepotkan keluarganya dengan tinggal berlama-lama.


Berbicara soal Lhokseumawe, Lhokseumawe bukan lah seperti Lhokseumawe yang dulu. Sudah banyak perubahan-perubahan nya. Dan entah kenapa perasaan saya berbeda sekali ketika pertama kali menginjakkan kaki saya di kota tersebut. Mungkin karna saat itu teman-teman saya sedang tidak di Lhokseumawe. Rata-rata mereka pada kuliah di luar kota jadi bisa di katakan kota Lhokseumawe sepi. Oia satu hal lagi, saat pertama kedatangan saya di Lhokseumawe, kota tersebut di guyur hujan. Mungkin terharu karna kedatangan saya kali ya. He he


Kembali ke Kota Lhokseumawe.
Sebelum ke Lhokseumawe, saya sudah merencanakan untuk lari pagi dengan niat berkeliling kota. Tapi karna banyak hal, rencana saya tersebut gagal. Tentu saja saya tidak berlarut-larut dalam penyesalan saya, karna semua yang terjadi ada hikmah nya. Hanya saja hal ini sangat di sayangkan mengingat kondisi saya yang belum tentu akan pulang dalam beberapa tahun ke depan. Dan masa depan, siapa yang tahu? Belum tentu saya masih punya dua kaki untuk berlari, iya kan? Inti nya, saya sedikit "galau" karna tidak memanfaatkan waktu saya sebaik-baiknya di sana. Hmm. Semoga hal ini tidak terjadi lagi. Semoga kedepan nya saya benar-benar bisa memanfaatkan waktu yang saya punya dengan sebaik-baiknya.


*Semoga ALLAH masih memberi saya kesempatan untuk lari pagi di kota Lhokseumawe. Amin Ya Rabb

3 comments:

  1. bersyukurlah...hehe
    bagaimana kisah eva, kok bisa sampe ke negeri suram itu?

    ReplyDelete
  2. Panjang cerita nya , hehe. Insya ALLAH nanti ya di tulis kenapa Eva bisa ksni , hehe

    ReplyDelete
  3. Ceritanya sangat meluluhkan hati pembaca namun ga tahan dengan bunga - bunga humor, sepertinya Eva cocok ikut The World Muslimah Stand -Up Comedy hehehe peace broo...

    ReplyDelete