Sunday 28 October 2012

Bagaimana Cara Memafkan?

Kenapa kita seringkali terfokus pada sifat-sifat atau tindakan-tindakan negative seseorang yang telah menyebabkan kita sakit hati?

Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, marilah kita membahas sedikit tentang "goal".
Ketika seseorang mempunyai goal, maka ia akan berusaha dengan segala cara untuk mencapai "goal" nya tersebut.

Lalu apa hubungan goal dengan sifat-sifat atau tindakan-tindakan negative seseorang?

Seperti yang kita ketahui, iblis telah berjanji untuk menyesatkan anak manusia.

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka di bangkitkan (QS Shaad : 79)
. . .Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya (QS Shaad : 82)

Sesuai dengan ayat di atas, terbukti bahwa "goal" iblis adalah menyesatkan anak manusia.
Sama seperti seseorang yang mempunyai goal, maka iblis pun akan berusaha dengan segala cara untuk mencapai goal nya tersebut. Ia tidak henti-hentinya membisiki anak Adam dengan hal-hal negative.
Inilah mengapa, ketika seseorang berbuat salah, kita lebih terfokus pada kesalahan-kesalahan nya dan seringkali melupakan kebaikan yang pernah ia lakukan.

Oleh karena itu, marilah kita sama-sama belajar memaafkan agar kita tidak terjebak oleh perangkap iblis.

Kenapa harus memaafkan?

ALLAH mencintai orang yang pemaaf.

. . . dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali-Imrah : 134)

” …..dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ” (QS. An Nuur [24] ; 22)

Lalu, bagaimana cara memaafkan?

1 . Harus ada keyakinan bahwa setiap hal-hal yang terjadi merupakan cobaan dari ALLAH untuk menguji keimanan kita.


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta"
(QS Al-Ankbkabut : 2-3)

2. Menyadari bahwa sebagian kita adalah cobaan bagi sebagian yang lain.

Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha Melihat (QS Al-Furqan : 20)

3. Harus ada keinginan untuk memaafkan.

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri" (Qs Arra'du : 11)

Langkah awal dan niat memafkan itu harus ada pada diri kita sendiri. Kalau pun berkali-kali gagal dan kesabaran kita sudah sampai pada titik penghabisan, teruslah memohon agar ALLAH memudahkan usaha kita.

4. Berdoa agar ALLAH memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah menyakiti kita.

5. Rubahlah posisi kita ketika marah.
Ketika kita marah dan sedang berdiri, maka duduklah. Ketika duduk, maka berbaringlah.

6. Latihlah fikiran kita untuk meingat kebaikan orang-orang yang telah menyakiti kita tersebut. 

Ketika fikiran kita mulai kembali mengingat tindakan-tindakan negative yang telah mereka lakukan, langsung memohon perlindungan ALLAH SWT terhadap godaan syaitan. Ingat, syaitan telah berjanji untuk menyesatkan anak manusia dengan berbagai macam cara. Salah satu nya melalui fikiran kita. Jadi berhati-hatilah dengan fikiran-fikiran negative karna itu sama hal nya dengan memberi syaitan peluang untuk menyesatkan kita.

Selamat mencoba, dan semoga berhasil! ;)



No comments:

Post a Comment