Sunday 4 November 2012

Hanya Butuh Di Dengarkan


“Kenapa dia begitu lemah?!” tanyaku.
“Dia bukan lemah, dia hanya kelelahan” jawab sahabat ku.
“Kenapa lelah?” tanyaku lagi.
“Dia sedang banyak masalah”.
“Aku juga sedang banyak masalah! Bukan kah hidup memang di penuhi masalah?! Sudah ku katakan pada nya jangan menyerah! Dia masih punya Tuhan tempat ia berkeluh kesah! Tapi ia tetap tidak mau mendengarkan ku! Aku marah padanya!” kataku geram.
“Sabarlah, jangan terlalu memaksakan kehendakmu” jawab sahabat ku pelan.
“Bagaimana aku bisa bersabar?! Aku tidak suka orang yang selalu mengeluh! Seolah-olah dia saja yang punya masalah!”
“Aku tau kamu ingin dia mendengarmu. Kau punya beribu-ribu untaian kata yang bisa menyemangati nya. Kau ingin di dengarkan, tapi sudah kah kau mendengarkannya? Mungkin saat ini dia tidak butuh solusi dari mu, dia hanya butuh di dengarkan."

Aku diam, tak mampu menjawab pertanyaan sahabat ku itu. Aku bertanya-tanya dalam hati, sudahkah aku mendengarkan nya. Selama ini yang ku harapkan agar dia mendengarkan ku. Benar memang, segala kata-kata penyemangat ku hantamkan pada telinga nya berharap agar bisa menyemangati nya. Tapi, pernah kah aku mendengar nya, mendengarkan segala keluh kesahnya. Benar kata sahabat ku. Saat ini dia tidak butuh solusi, dia hanya butuh di dengarkan. Oh Tuhan, apa yang sudah ku lakukan padanya. Semoga besok aku bertemu dia lagi dan akan ku katakan pada nya, aku siap mendengarkan mu teman.



2 comments: