Sunday 4 November 2012

Hp Kesayanganku


"Ya ALLAH, Kalaupun Engkau menakdirkan untuk tidak memiliki nya lagi, tolong ajarkan hamba untuk bisa ikhlas karena memang semua yang ada di dunia ini hanya titipan-Mu. Hanya saja, ia sangat-sangat berharga bagi hamba, banyak kenangan-kenangan indah tersimpan di dalam nya. Tapi Ya Rabb, hamba ingin terus berikhtiar dan tetap mencari untuk membuktikan pada-Mu betapa penting nya ia dalam hidup hamba".

Rabu, 05:00 pm

Aku mendatangi ruang meditasi di kampus ku untuk melaksanakan ibadah salat Ashar. Segera ku tanggalkan tas dan jacket ku dan mengambil barang-barang yang penting untuk ku bawa masuk ke kamar mandi untuk berwudhu. Saat itu aku berfikir, apa salah nya berhati-hati karna ruangan tersebut bukan hanya di gunakan oleh mahasiswa-mahasiswi muslim untuk melakukan ibadah salat tapi juga oleh non-muslim sebagai ruang meditasi. Aku ingat sekali, ketika hendak berwudhu, aku mengambil hp ku dan memasukkan nya kedalam kantong celana. Saat itu ia masih bersamaku.

Setelah selesai berwudhu, aku langsung menuju ruang meditasi tersebut. Saat itu aku mengambil hp kesayangan ku lalu memasukkan nya kembali ke dalam tas. Entah bagaimana, wallahua'lam, mungkin karna kecerobohon ku juga, hp tersebut tidak ku masukkan ke dalam tas tapi melainkan jatuh di lantai.

Ketika sudah selesai, aku bergegas pulang dan meninggalkan ruangan tersebut. Saat itu sudah hampir pukul 6 sore. Aku buru-buru pulang karna takut kemalaman di jalan. Entah kenapa perasaan ku tiba-tiba saja tidak enak, seperti ada yang ketinggalan. Tapi karna terburu-buru, aku langsung saja bergegas pergi.

08:00 pm
Selesai salat magrib, aku duduk di meja belajar dan mengeluarkan binder dari dalam tas ku untuk langsung mengerjakan tugas. Saat itu pula aku mengecek di tempat penyimpanan khusus hp di dalam nya, aku tersentak kaget.
Innalillahi, mana hape ku?!
Langsung saja aku mengobrak-abrik seluruh isi tas ku. Hasil nya nihil, zero, nada!
I lost my phone!
 Jantung ku serasa berhenti berdetak!

Aku mencoba menenangkan diri.
It's okay. Don't worry. Segala yang terjadi adalah kehendak ALLAh. Mungkin dengan hilang nya hp ini, ALLAH mencoba mengajarkan ku untuk lebih berhati-hati dan tidak ceroboh. Segala kejadian ada hikmah nya. Insya ALLAH besok, aku bakal langsung ke Security Office pagi-pagi untuk melaporkan hp ku yang hilang.

Kamis, 08:30 am

Sesampai di kampus, aku langsung melapor ke Security.
"Excuse me Sir, I lost my I-phone yesterday. I guess I left it in the meditation room around 5:30 when I was about to do my prayer."
(Permisi pak, saya kehilangan hape saya kemarin. Kemungkinan besar saya meninggalkan nya di ruang meditasi sekitar jam setengah 6 sore ketika saya hendak salat)
Security tersebut langsung mengecek di bagian data-data barang yang hilang.
"I'm sorry, nothing came to us"
(Maaf, tidak ada yang lapor apa-apa ke kami)
"Oh, thank you Sir."
(Oh, terimakasih pak)

Sambil menarik nafas sedalam mungkin dan menghembuskan nya sekuat mungkin, saya langsung menuju ruang meditasi untuk mencoba mencari nya lagi. Setelah mondar-mandir dan tetap tidak menemukan nya, langsung saja air mata ini menetes perlahan-lahan.
Dalam hati,aku berbisik.
Ya Rabb, memang ini hanya sebuah benda dan dengan rezeki-Mu, Insya ALLAH bisa hamba beli lagi. Tapi benda ini penting sekali ya Rabb. Banyak kenangan-kenangan indah yang hamba lalui bersamanya. Apa yang harus hamba lakukan Ya Rabb? Harus kah hamba mengikhlaskan nya?

Saat itu aku menghujam diri ku sendiri. 
Aku ini memang ceroboh!
Saat baru-baru masuk kuliah, sudah beberapa kali coffe-mug yang sengaja ku bawa untuk menaruh cereal, tersangkut di tempat yang berbeda-beda. Untung saja tidak ada yang berminat untuk mengambil nya. Jacket ku juga pernah tinggal di kamar mandi saat aku menggantungnya di belakang pintu ketika hendak berwudhu. Tapi kenapa hal-hal tersebut tidak bisa menjadi pelajaran bagi ku.
Saat itu aku berfikir, kalau sesuatu yang sangat-sangat kita sayangi belum di ambil oleh Nya, maka kita belum bisa mengambil pelajaran berharga dari jalan cerita nya ALLAH. Benar memang, ALLAH mencoba mengajarkan kita sesuatu dengan mengambil sesuatu yang sangat-sangat kita sayangi, sehingga hal itu menjadi pelajaran yang membuat kita lebih baik kedepan nya.
Apa pelajaran berharga di balik ujian ini Ya Rabb? Tolong ajarkan agar hamba faham.

Saat itu fikiran ku masih positive.
Hmm, mungkin hp nya ada di rumah. Terselip di dalam binder. Nanti aku cari lagi!

Sesampai di rumah, aku langsung membongkar binder ku. Tetap saja, hasil nya kosong.
Hp itu sangat-sangat penting bagiku. Memang semua foto-foto nya sudah ku simpan ke dalam laptop. Tapi ada beberapa data lain yang belum ku simpan. Bagian-bagian yang sangat-sangat penting dan bersejarah dalam hidup ku.
Apa yang harus hamba lakukan ya Rabb? Harus kah hamba ikhlaskan? Hmm. Belum, belum saat nya menyerah. Masih ada jalan!

Jum'at, 03:00 am

Aku bangun tahajud. Aku bersimpuh pada-Nya. Menangis dan memohon. Aku mengadu pada-Nya dan menerangkan kenapa hp itu begitu penting bagiku. Jika memang masih rezeki ku, Insya ALLAH dia akan kembali. Tapi jika tidak, aku memohon agar ALLAH mengajari ku untuk bisa ikhlas dan sabar.

08:30 am
Sebelum memasuki kampus, aku membaca ayat kursi 3 kali. Saat itu juga aku mempersiapkan mental untuk menerima apapun keputusan ALLAH. Langsung saja aku menuju Security office dan kembali menanyakan keberadaan hp ku tersebut. Dan ternyata hasilnya masih sama. NOTHING!
Aku berfikir, apa mungkin di ambil sama cleaning-service yang bertugas di sore hari. Kemungkinan ketika mereka bersih-bersih, mereka menemukan hp ku di sana. Langsung saja aku lari ke cleaning office. Ternyata juga tidak ada!

Hati ku rasa nya mau meleleh. Air mata bercucuran tak terbendungkan lagi. Langsung aku lari ke kamar mandi. Aku galau. Pikiran ku entah kemana-mana.
Ya Rabb, apa yang harus ku lakukan? Haruskah ku pajang poster di mana-mana untuk mencari hp kesayangan ku itu untuk menunjukkan pada-Mu bahwa benda itu sangat-sangat penting bagiku?!
Apa ada yang mencuri nya? Kalau ada, siapa? Kalo mahasiwa-mahasiswi yang lain gak mungkin ke situ, karna udah sore, mau ngapain coba?! Apa mungkin mahasiswa-mahasiswi muslim yang mau solat ashar. Tapi apa mau mereka nyuri?

Ketika perasaan ku sudah mulai tenang, aku keluar dari kamar mandi dan berlari ke ruang meditasi itu lagi. Ketika membuka pintu, pandangan ku langsung tertuju pada sebuah note kecil yang di tempelkan di pintu bertuliskan:
Did you lose an iphone?
Call me 403xxx.
Don't call if you didn't lose it, you will be shutdown.
(Apa kah kamu kehilangan iphone? Hubungi saya di 403xxx. Jangan menelpon jika kamu tidak kehilangan nya, telepon mu akan di matikan)

Saat itu aku berfikir, apa yang harus aku lakukan. Apa aku harus langsung menelpon nya. Tiba-tiba tersentak di fikiran ku.
Sudahkah kau berterima kasih pada-Nya? Kalau Dia tidak mengizinkan, sebesar apa pun usaha mu, maka tidak akan ada hasilnya!
Aku langsung kembali ke ruang meditasi tersebut. Langsung saja aku sujud syukur, menangis tersedu-sedu sambil berterima kasih pada ALLAH. Walaupun hp ku belum di ketahui keberadaan nya, tapi setidak nya ada seseorang yang berniat mengembalikan nya.

Dari ruang meditasi, aku langsung ke pustaka untuk menelpon nomer tersebut. Beberapa kali aku mencoba menelpon nya, selalu saja tidak ada jawaban. Panggilan ku masuk, hanya saja tidak ada yang mengangkat. Setelah meninggalkan pesan di voice mail nya, aku langsung bergegas menuju ke kelas. Saat itu aku hanya bisa pasrah. Ku serahkan semua nya pada ALLAH.
Ya Rabb, aku sudah berusaha. Sekarang, biarlah kuserahkan semua nya pada-Mu.




abtu, 03:00 pm

Akhirnya aku berani menceritakan perihal kehilangan hp kesayangan ku pada Bapak. Selama beberapa hari ini aku belum berani memberitahukan beliau, karna memang jauh di lubuk hati, aku masih sangat yakin akan menemukan nya.
"Bapak, hp Eva ilang."
"Kok bisa gitu? Itulah, jangan ceroboh jadi orang. Hp kok di bawa kemana-mana!"
Aku yakin sekali akan di omeli oleh beliau. Aku hanya bisa diam.
"Kira-kira, doa apa yang bisa Eva baca supaya Hp nya bisa ketemu lagi" tanyaku.
"Udah baca yasin? Baca yasin dulu sekali, Insya ALLAH pasti ketemu lagi kalo memang masih rezeki"
Bapak ku memang yang paling tau apa yang harus ku lakukan di saat-saat genting seperti ini.
(Percakapan kami terjadi dalam bahasa Aceh. Berhubung ada yang tidak mengerti bahasa Aceh, jadi saya translate kan ke bahasa Indonesia saja)

Sehabis salat magrib aku langsung membaca yasin. Setelah membaca yasin, dalam rintihan doaku, aku memohon.
Ya Rabb, jika memang masih rezeki ku, pertemukan aku dengan nya. Tapi jika tidak, tolong ajarkan aku untuk sabar dan ikhlas Ya Rabb. AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Minggu, 09:00 am

Pagi itu aku membayangkan jika aku benar-benar akan di tinggal pergi oleh sang hp, maka perasaan ku akan sangat-sangat terluka. Beberapa kali aku berbisik.
Itu hanya sebuah benda, kenapa ia sampai membuat mu menangis pilu seperti ini?
Aku sendiri bingung kenapa aku bisa sesedih ini. Tapi yang jelas, hp itu sangat penting. Sulit bagiku menjelaskan nya. Saat itu ku putuskan, masih ada jalan. Masih ada yang bisa kulakukan. Aku tidak akan menyerah.

Langsung saja kuraih note berisi nomer telepon si penemu hp ku.
Ku pencet nomer nya. Nomer nya masuk, tapi tetap tidak ada jawaban. Ku tekan tombol nya sekali lagi. Masih sama. Hening. Hanya ada voice-mail nya yang menyuruhku meninggalkan pesan.

Tiba-tiba, entah apa yang terlintas di fikiran ku, ku perhatikan kembali note tersebut secara seksama. Ku perhatikan nomer nya baik-baik. Penulisan angka empat nya sedikit janggal. Dia menuliskan angka empat dengan sedikit menarik garis ke pinggir sampai terkena angka berikut nya dan angka-angka nya pun di tulis sangat berdekatan. 
Ini empat atau satu?  xxx4440 atau xxx4410? Tanyaku penasaran. 
Tanpa pikir panjang, aku langsung mencoba menekan nomer nya lagi. Kali ini ku tekan xxx4410, bukan xxx4440.
Aku menunggu sebentar. Hanya ada nada masuk. Setelah beberapa detik kemudian, terdengar suara seorang perempuan yang mengangkatnya.
"Hallo" Katanya.
"Oh, hallo. Hi, I'm Eva. Mmm. I'm the one who lost a phone on Tuesday afternoon in meditation room" (Hallo. Hai. Nama ku Eva. Mmm. Aku yang kehilangan hp hari selasa sore di ruang meditasi)
"Wait a second."  (Tunggu sebentar). Terdengar suara kresek-kresek. Seperti nya dia sedang mengambil sesuatu. Beberapa menit kemudian.
"Can you please describe what type a phone was that? And what's the picture on its home-screen" (Tolong jelaskan apa jenis hp nya dan gambar apa yang ada di home-screen nya)
"It's an I-phone 4 and it was my picture with the hijab on" (Jenis hp nya I-phone 4 dan ada gambar saya dengan memakai jilbab)
"Oh yeah, it's here with me. I found it when I went there to do my prayer" (Oh ya, hp nya ada sama saya. Saya menemukan nya ketika hendak salat ashar)
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Tidak henti-henti nya aku mengucap syukur kepada ALLAH SWT.
"Oh, when can I meet you then" (Oh, kapan saya bisa bertemu dengan anda). Tanyaku.
"I'll be at school every single day. So just give me a call" (Saya di sekolah setiap hari. Jadi telpon saya saja langsung)
"Okay, I'll be in school on Tuesday. I'll call you then" (Oke, saya ada di sekolah hari selasa. Saya akan menghubungi anda)
"All right." (Baiklah)
"Thank you so much" (Terimakasih banyak) Jawab ku mengakhiri percakapan kami.

Langsung aku lari memberitahukan Bapak.
"Bapak, udah ketemu!"
"Ada baca yasin tadi malam?" Tanya nya.
"Ada" jawabku.
"Memang ALLAH selalu mengabulkan apa yang kita pinta asal kita mau meminta kepada-Nya" Jawab nya sambil tersenyum.
Dengan perasaan bahagia yang tak terbendungkan lagi, langsung aku berlari ke kamar untuk sujud syukur.
Terimakasih ya Rabb Engkau telah mengabulkan doa ku.

Saat itu juga, aku teringat kata-kata dari buku La-Tahzan karya Dr. 'Aidh al-Qarni yang terakhir aku baca untuk menenangkan diri.

Jangan bersedih. Karena yang anda sedihkan itu akan berakhir

Benar memang, ALLAH tidak akan membiarkan hamba-Nya berlarut-larut dalam kesedihan dan selalu saja Ia memberikan solusi terhadap setiap masalah-masalah yang kita hadapi.
Alhamdulillah. Ku ucap syukur pada-Mu Rabb.

Selasa, 11:00 
Setelah jadwal pertama ku berakhir, langsung saja aku ke pustaka untuk menghubungi si penemu hp ku. Beberapa menit kemudian dia datang dan langsung menyodorkan si hp kesayangan ku. Aku mengucap beribu-ribu terimakasih pada nya. Alhasil kami pun berkenalan walau hanya sesaat karna dia harus buru-buru masuk ke kelas nya. Langsung saja ku aktifkan hp ku. Beberapa detik kemudian, terlihat lah foto ku yang sedang tersenyum lebar di layar home-screen nya.
Dia berbisik padaku,
Don't worry Eva, everything's gonna be okay. Please be strong and don't forget to keep smiling. I love you.
(Jangan khawatir Eva, semuanya akan baik-baik saja. Tetaplah semangat dan jangan lupa untuk selalu tersenyum. Aku mencintaimu)
I'll take care of you and I won't lose you anymore, I promise. I love you too. Jawabku sambil berbisik balik padanya. 
(Aku akan menjagamu dan aku tidak akan menyia-nyiakan kamu, aku janji. Aku juga mencintaimu)












No comments:

Post a Comment