Sunday 2 December 2012

Bahan Renungan

Saat ini, masing-masing kita mungkin sedang ALLAH uji dengan skripsi, ada yg ALLAH uji dgn keuangan sehingga tdak bisa menamatkan kuliah, ada yg di keluarkan dari kuliah karna skandal terntentu, ada yg tak bisa melanjutkan kuliah karna nilai drop sehingga harus di DO. Ada juga yg di uji dgn cinta(cinta manusia, orang tua, dan bahkan hewan kesayangan yg harus pergi meninggalkan). Ato bahkan, ada yang sedang ALLAH uji dgn gabungan dari beberapa ujian yg tersebut di atas.

Memang, cobaan2 ini tidak ada apa2nya jika di bandingkan dgn apa yg terjadi di Palestina. 

Akan tetapi, ketika sahabat2 kita datang dan menggalau di hadapan kita, jangan lantas kita menyerang dgn kata, "coba bandingkan dgn apa yg terjadi di Palestina! Apa yg terjadi pada kamu , sama sekali tidak ada apa-apa nya!".

Dan ini kita katakan dgn nada marah, dan penuh emosi.

Perkataan ini memang benar. Saya seratus persen setuju. Kita memang harus selalu melihat kebawah, melihat terhadap mereka2 yang kurang beruntung dari kita. Hanya saja, belajarlah untuk lebih berempati terhadap mereka2 yang datang kepada kita dengan kegalauan nya. Dan coba pilihlah kata-kata yg tidak menyakiti ato menyinggung perasaannya.

Dan bukankah ALLAH tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya?

Apa yang terjadi pada teman kita (yang mungkin hal tersebut terlihat enteng jika di bandingkan dengan apa yg kita hadapi, ato dengan apa yang sedang rakyat Palestina hadapi), akan tetapi bagi mereka, mungkin hal itu adalah hal terberat yang sedang terjadi dalam kehidupan nya. Dan tentu saja, jika di tuntun secara baik-baik, Insya ALLAH mereka bakal bisa mengatasi kegalauannya.

Jadi sekali lagi, marilah kita belajar berempati dan mencoba memilih kata-kata yg tidak menyakiti ato menyinggung perasaan orang lain.




No comments:

Post a Comment